Sabtu, 01 Desember 2012

The Killers Masih Tetap Hidup


Artikel ini terbit dalam Bahasa Inggris (29/11/12) di www.straight.com  ditulis oleh John Lucas.  Kemudian oleh @BangDayyy dialihbahasakan ke dalam Bahasa Indonesia.


Penyanyi Brandon Flowers dan bandnya mungkin menjadi band beraliran rock 'n' roll (mainstream) terbesar yang terakhir ada.

Sangat bagus jika sebuah masalah terselesaikan, tapi The Killers memiliki sebuah dilema. Band dari Las Vegas yang terdiri dari empat orang itu memiliki masalah baru dengan album terbaru mereka, Battle Born, yaitu kesulitan menentukan lagu mana yang tidak akan mereka sertakan dalam tur. Pentolan The Killers, Brandon Flowers mengatakan kepada Straight bahwa Ia dan anggota band lainnya—Dave  Keuning (gitaris), Mark Stoermer (bassis), dan Ronnie Vannucci Jr. (drumer)—harus menahan diri untuk memainkan seluruh lagu dalam Battle Born.

"Kamu mengerti setiap lagu—itu karena kamu yang menulisnya—tapi ketika kamu berlatih dan merasa siap untuk tur, maka kamu harus mempelajari semuanya kembali," Ucap Flowers, saat tiba di Birmingham, Inggris pada All Sains' Day. "Kami tidak pernah, sebagai sebuah band, Aku tidak berpikir dapat memainkan lebih banyak dari sebuah album. Jadi itu seperti, ‘Mari memainkan yang ini.’ Itu terbukti sulit. Orang-orang ingin mendengar lagu yang sudah melekat  dari masa lalu, dan kami tidak mau menghalangi itu, jadi kami coba menemukan sebuah keseimbangan. Kami masih bekerja untuk itu. Kami telah bermain 10 atau 11 lagu baru setiap malam, dan aku pikir kami mengurangi jumlahnya menjadi 9 malam ini, mungkin menjadi 8 atau tujuh di kemudian hari."

Pada titik ini dalam karir mereka, dengan tiga buah album yang sudah ada sebelumnya, The Killers tidak punya kekurangan materi lagu untuk dimasukkan bersamaan dalam set list (daftar lagu yang akan dibawakan dalam konser). Para fans lama tidak perlu khawatir karena Flowers dan grupnya akan memberikan sedikit perhatian untuk single hebat seperti "Somebody Told Me", "Human", dan "When You Where Young".

"Kami tidak keberatan melakukannya," Ucap Flowers untuk memainkan lagu hit mereka. "Ini selalu membingungkan saya ketika band tidak memainkan lagu itu. Tapi kami bangga terhadap mereka. Kami bersyukur dengan keberadaan fans. Jadi, beri apa yang mereka inginkan."

Salah satu hal yang mereka ingin dengar tanpa kesalahan, malam ke malam, dari kota ke kota, adalah ketika memainkan lagu "Mr. Brightside". Lagu yang diluncurkan pada tahun 2004 dengan gaya dance-punk merupakan debut rekaman The Killers, dan tetap menjadi salah satu lagu paling poluler. Flowers tak bisa menghitung berapa kali Ia memainkan lagu tersebut, tapi Ia tak pernah mengeluh—untuk melakukannya.
"Kami belum pernah tidak memainkan lagu itu, sehingga ia telah dimainkan ribuan kali." Ucapnya. "Aku pun tidak lelah memainkannya. Meskipun yang satu ini sudah 'hidup sendiri' dan aku tak tahu apakah aku masih dibutuhkan—untuk mempopulerkannya. Setelah Dave mulai memainkan gitar, itu menjadi jalan. Orang-orang akan merasa senang setiap malamnya—mendengarkan lagu tersebut."

Battle Born mungkin tidak mewakili banyak momen katarsis, seperti saat membuat Hot Fuss pada 2004, album pertama yang mengusung indie-rock, tapi sepertinya mereka tidak menjadi seperti raison d’être lagi (merupakan ucapan dalam bahasa perancis yang berarti alasan untuk tetap hidup). Rekaman baru mereka merupakan kerja pendewasaan,  semangat baru tidak mudah untuk dipadamkan, lalu menjadi kemarahan yang tidak menentu dari dua perasaan berbeda yang tumbuh bersamaan. Single pertama mereka, "Runaways" telah membangkitkan Springsteen-esque (sebuah aliran dalam musik) mereka. Flowers membawakan lagu itu lewat perspektif seorang suami dan seorang ayah yang mati-matian mencari kepuasan dalam keluarga tapi tidak bisa membungkam suara dalam kepalanya yang terus-terusan berkata bahwa itu hanyalah guilded cage (idiom yang berarti suatu keadaan yang mengurung): At night I come home after they go to sleep/Like a stumbling ghost, I haunt these halls/There’s a picture of us on our wedding day/I recognize the girl but I can’t settle in these walls.” (petikan lagu Runaways).

"Runaways" menggambarkan hancurnya sebuah pernikahan yang dibangun bersama, tapi Flowers berkata bahwa banyak pendengar tidak mengerti itu. "Orang-orang hanya berkata, 'Oh, ini adalah orang yang telah menulis lagu Somebody Told Me, jadi ini hanyalah lagu cinta yang gila-gilaan.' Baris pertama adalah 'Blonde hair blowin in the summer wind,' dan mereka hanya mengerti bagian setelahnya. Itu layaknya aku yang tidak diperbolehkan untuk tumbuh dan mengekspresikan diri. Tapi saya melakukannya, dan itu menjadi penilaian apakah orang suka atau tidak.

"Kami tahu itu sedikit berbahaya ketika datang dan berhadapan dengan proses rekaman," lanjut Flowers, "dan itu bukanlah lagu klasik yang kamu dengar di radio. Bahkan struktur lagunya pun tidak.  Tapi kami benar-benar bangga akan itu, dan bersyukur setiap malam, bahwa sekarang kami memainkan itu (lagunya). Itu berat, walau pun kadang-kadang tidak pada saat yang sama."


Dengan nada-nada tinggi, "Runaways" menampilkan kecakapan olah vokal Flowers yang telah meningkat. Dapat didengar dari cara pria berumur 31 tahun itu menguasai suaranya, itu secara jelas menunjukkan bahwa latihan vokal yang Ia ambil sebelum masuk ke studio rekaman merupakan hal yang penting. Tidak hanya sebatas teknik vokalnya saja yang semakin menonjol. Namun juga dengan hebat menjadi pelapis vokal (backing vocal) pada lagu "Flesh and Bone" yang mengingatkan kita pada Queen,  tapi Flowers mengungkapkan kalau ia sebenarnya terinspirasi oleh Eric Carmen. Bukanlah balada dariTunesmith's MOR (All By Myself), "Make Me Lose Control). Satu yang utama yaitu lagu pada era 70an dengan power-pop seperti yang dibawakan oleh Raspberries.

"Vokal mereka datang seperti sebuah kecelakaan," tambah Flowers. "Kami sedang menyelesaikan proses rekaman lalu tiba-tiba mendapat panggilan dari Tim Burton untuk membawakan ulang sebuah lagu yang akan digunakan untuk ending dari Dark Shadows. Film itu sudah jadi, dan mereka sangat membutuhkan bantuan kami. Aku tidak tau kenapa mereka tidak menggunakan lagu versi yang asli. Jadi, kami mempelajari lagu dari Raspberries berjudul "Go All the Way"—Aku tak pernah mendengar lagu itu sebelumnya—dan merekamnya. Kami menghabiskan waktu dua hari untuk menyelesaikannya. Aransemen pada vokalnya sangat bagus, dan itu adalah lagu yang menakjubkan. Orang yang sama (Carmen) menulis "Hungry Eyes" pada 80an, dan dia membuat beberapa lagu balada yang bagus. Jika kamu mendengarkan lagu itu aku yakin kamu akan merasakan apa yang aku katakan. Itu merupakan aransemen vokal yang hebat. Aku baru saja menyelasikan album Battle Born dan ada hal-hal baru yang kupelajari. Itu bekerja dan menjadi hal penting untuk proses rekaman. Kami khawatir, karena itu adalah lagu terakhir yang kami rekam dan, kamu tahu bahwa orang-orang tidak lagi membeli album. Jadi, kami berharap paling tidak orang mendengarkan satu lagu."

Meskipun Flowers sempat merasa was-was, Battle Born toh diterima di pasaran (menjual). Itu cukup baik karena setelah dirilis pada bulan September, album ini masuk di urutan tiga di Billboard Album Chart. Demikian juga dengan debutnya di Kanada yang langsung menjadi nomor 3, dan nomor 1 di Inggris dan Irelan. Tapi sang pentolan membuat pendapat yang benar. The Killers telah hidup lebih dari satu dekade dan mereka menyaksikan langsung perubahan besar dalam industri musik. Ketika Hot Fuss (album pertama The KIllers) keluar, penjualan CD masih bagus dan belum mengalami penurunan seperti tahun-tahun setelahnya. Kemunculan artis-artis baru membawa cara berbeda dalam menyebarkan karya mereka ke seluruh dunia, dan tak banyak dari mereka berhasil melakukannya.

Apakah kemudian The Killers menjadi band mainstream terakhir?

"Aku tidak tahu," ucap Flowers. "Aku berharap tidak. Tidak banyak setelah kami muncul dan melakukannya. Oke, Mumford & Sons tampak sedang menuju ke situ. Mereka sudah cukup baik setelah 2004. Itu pasti terjadi. Meskipun seseorang yang memiliki talenta dan suka rock lalu menulis lagu yang bagus. Itu akan terjadi. Tapi itu akan sulit bagi mereka daripada kami. Dan itu menjadi sulit bagi kami dan band-band yang ada di tahun 90an atau 80an."

Hal itu terbukti benar. The Killers menghabiskan waktu mereka dalam lingkup indie; mereka awalnya dibawahi label Inggris Lizard King Records, yang merupakan  salah satu label yang tidak akan pernah kamu ketahui. Mereka juga bertahan melewati pergeseran industri musik walaupun tidak pernah didukung oleh para pengeritik yang sombong. Meninjau album mereka tahun 2008, "Day & Age, Ryan Dombal mengatakan bahwa Flowers melakukan "keanehan setelah mencoba untuk menyenangkan dirinya sendiri dan penggemarnya dalam waktu bersamaan tapi terus menerus memperlihatkan hal yang tidak seimbang dari persamaan itu". Flowers merupakan seorang Mormon yang menjadi artis rock 'n' roll yang dipertanyakan karena menjauhi minuman keras dan obat-obat terlarang, dan mereka berempat merupakan salah satu band rock terbesar yang ada di bumi.

Tentu saja termasuk Battle Born.

Dialihbahasakan oleh @Bang_Dayyy alias Qur’anul Hidayat Idris, ikuti twitter saya.



2 komentar:

  1. Hi, everything іs gοіng fine here аnd ofcourse eveгy one іs shaгing data, that's actually fine, keep up writing.

    Feel free to visit my web page :: Www.gpoaccess.info
    Also see my website: Visit The Up Coming Article

    BalasHapus

Selesai baca, tinggalkan jejak ya!